Hai Moms, kali ini saya akan berbagi mengenai peluang jual daster batik yang sedang laris di tahun 2020.
Moms, kain batik yang telah dikenal lama sebagai maskot negara kita memang memiliki keunikan tersendiri. Batik dianggap simbol dari kemewahan.
Batik, karena nilainya yang klasik, membuat si pemakainya menjadi lebih menawan. Ditambah dengan motifnya yang elegan.
Dulu motif batik begitu saklek dan tiap motif pun ada namanya. Namun di era sekarang batik sudah mengalami modernisasi.
Tidak hanya dipakai untuk orang tua namun kini anak-anak muda bahkan anak kecil pun tertarik untuk memakai kain motif batik.
Batik dulu biasanya dipakai dalam acara acara formal atau dipakai untuk bekerja. Kini model batik dibuat sesantai mungkin hingga bisa dipakai diberbagai acara bahkan bisa dipakai di dalam rumah sebagai homedress atau daster.
Ketika motif batik mulai diminati dan disulap menjadi daster tentunya harus tetap menggunakan kain yang nyaman misal katun, rayon, atau santung.
Memang motif batik ini sangat mempengaruhi si pemakai. Motif batik yang lebih ramai dengan banyak pewarnaan atau warna yang digunakan lebih dari 4 warna menurut saya kurang elegan. Akan lebih elegan dengan kombinasi warna dasar dan warna motif yang lebih soft.
Pada beberapa minggu terakhir, lebih tepatnya satu minggu setelah hari raya Idul fitri terjadi peningkatan permintaan daster maupun homedress.
Ini mungkin terjadi karena perpanjangan Work from Home di beberapa tempat. Akhirnya para ibu pun memilih pakaian yang nyaman selama bekerja di rumah.
Baca juga: Tips memilih daster rumahan yang nyaman
Permintaan yang tinggi akan daster membuat para produsen kewalahan dan saya melihat beberapa teman saya yang produsen gamis beralih menjadi produsen daster.
Beberaapa ibu yang bekerja kantoran setiap harinya setelah mencoba beberapa daster memilih menjadi reseller daster.
Daster dalam masa pandemi menjadi bisnis baru yang ciamik di kalangan ibu-ibu. Daster yang banyak menjadi incaran rata-rata daster batik dengan motif sederhana.
Dipadukan dengan kombinasi yang bagus antara warna dasar dan warna motif. Motifnya pun sangat sederhana dan simple sangat sesuai dengan ibu-ibu jaman now.
Daster yang menjadi incaran ibu-ibu ini beragam dari mulai harga 50 ribu-an sampai yang 80 ribu-an.
Menurut saya ibu-ibu tetap memilih harga yang ekonomis ya. Jadi saran saya bagi yang ingin bisnis daster pilihlah yang harganya standar kisaran 50-100 ribu, ini kualitas sedang sampai bagus.
Pilihlah dengan corak yang sederhana bahkan polos. Selain itu pilihlah warna yang soft, maksud soft disini bisa memilih warna-warna pastel atau warna dasar yang gelap misal coklat, hitam, merah, biru dengan kombinasi warna lain yang lebih kalem.
Jadi apakah menjanjikan bisnis daster di era pandemi?
Menurut saya iya cukup menjanjikan karena:
- Motif daster batik itu menarik dan mudah dikombinasikan atau dimodifikasi hingga menghasilkan motif yang bagus,
- Baju daster akan dibutuhkan oleh baik ibu kantoran maupun ibu rumah tangga,
- Sebagian daster itu all size jadi tidak perlu nyetok banyak size,
- Untuk daster yang kualitas bagus misal batik cap pekalongan yang saya tau saat ini merk Ziyan sekarang permintaan pasar-nya besar,
- Daster yang berkualitas bisa dinaikkan sedikit harganya tanpa takut kemahalan di mata pembeli.
Demikian sedikit cerita tentang peluang jual daster batik yang sedang laris di tahun 2020.
Ayo bunda mau beli satuan atau bisnis daster merk Ziyan dan lainnya? Tanpa ribet tinggal hubungi kami aja..
Arliana Fajrin, S.Si.
S1 Biologi. Full mom hobi memasak dan menulis. Owner Adagamis store dan blog Dalamrumah. Terus belajar dan berbagi ilmu.
Disclosure:
Postingan ini mungkin berisi promosi produk jualan kami atau tautan afiliasi produk. Jika anda membeli melalui link rekomendasi kami, tidak ada biaya tambahan untuk Anda. Bahkan pada sejumlah produk dapat berpotensi mendapat diskon jika menggunakan kode referal. Dengan sistem ini, kami mungkin mendapat sedikit komisi dari pemilik produk.
Kami berusaha menulis kelebihan dan kekurangan produk secara obyektif. Kami hanya merekomendasikan produk yang kami gunakan sendiri atau berdasarkan studi literatur yang ada. Semua pendapat yang diungkapkan di sini adalah milik kami sendiri.
